Reminder 4 Better Life

Tuesday, September 16, 2008

Regret

Potongan memori lain dari kejadian hampir tepat 3 tahun yang lalu dalam hitungan tahun Hijriah..sebuah potongan cerita hidup yg seringkali aku coba tepis dari ingatan, karena rasanya masih terasa membuat galau setiap kali aku mencoba mengingatnya...
Tepat bulan ramadhan 3 tahun lalu... pada saat hari2 terakhir bulan ramadhan itu, istriku sedang hamil tua menanti kelahiran anak pertama kami...sementara itu di Bogor bapak sedang dalam perawatan intensif di Rumah Sakit PMI...waktu itu aku masih bekerja di sebuah perusahaan yang terkenal dengan produk-produk peralatan outdoor di negri ini..

Siang itu adalah hari terakhir bekerja sebelum liburan panjang... setelah menyelesaikan pekerjaan terakhir hari itu, yaitu membungkus dan merapihkan hardware-hardware komputer agar terhindar dari kerusakan pada saat ditinggalkan untuk liburan panjang, aku segera pulang memacu sepeda motor ku untuk segera sampai di rumah.hari itu aku akan dijemput sebuah travel terkenal di kota ini untuk pulang ke bogor seorang diri, yah aku nggak berani mengambil resiko untuk membawa istriku ikut pulang karena usia kehamilannya.
sementara aku harus segera pulang karena bapak minta aku pulang untuk mendampingi pada saat menjalani cuci darah, yah... setelah lebih dari satu tahun keluar masuk rumah sakit akhirnya bapak mau juga menjalani cuci darah, awalnya cuci darah di jadwalkan untuk di lakukan hari itu, tapi bapak berkeras kalo aku harus mendampingi, sementara aku hari itu menjadi penanggung jawab kegiatan pengepakkan pelatan komputer di kantor. yah jadilah cuci darah tersebut di jadwalkan esok hari....
singkat cerita aku sudah berada dalam mobil penjemput travel untuk membawa ku ke pool travel tersebut dan kemudian melanjutkan perjalanan ke bogor. jalur Ujung Berung menuju Pasteur hari itu sangat padat sehingga supir harus mencari jalur-jalur alternatif. rasanya baru sekitar 10-15 menit aku berada dalam travel ini, telepon cellular ku berdering.. a rahmat dengan sedikit gugup menanyakan aku sudah sampai dimana... "mi... bapak kritis..., coba fahmi bimbing bapak babacaan..."
aku nggak tau bagaimana menggambarkan perasaanku saat itu, seumur hidup aku tidak pernah merasakan itu... saat itu telpon di sebrang sana aku tau sudah berpindah ke telinga bapak, sayup-sayup aku bisa mendengar suara-suara tangisan di ruangan kamar rumah sakit tempat bapak terbaring... terpatah-patah aku berusaha membimbing bapak mengucapkan asma-asma allah.... lemah bisa terdengan suara bapak mengikuti mengucapkan allaahuakbar.... subhanallah...laa ilaaha illallaah... kejadian bagai mimpi itu berjalan sekitar 5 menit... di ujung sana kembali ku dengar suara rahmat... "udah dulu de, kayaknya udah agag tenang....., sambungan pun kami tutup....perasaan itu masih disana... aku merasa tidak berada dalam alam kesadaranku... tapi aku masih bernafas.. masih terduduk.. dan masih mentap kosong kedepan...tak lama telpon ku kembali berbunyi.... kali ini suara teh dian terdengar di ujung sana... tapi di belakangnya aku bisa mendengar tangisan kencang bahkan histeris... sepersekian detik suara teh dian terdengar jelas..."De... bapak udah nggak ada....."
...................................................
aku masih sadar saat itu... tapi aku sama sekali tidak ingat apa yang terjadi saat itu, selama tiga tahun terakhir ini memori ini terus kutepiskan, dan saat ini aku tidak bisa mengingat bagaimana perasaanku saat itu....yang aku ingat dalam kejadian setelah itu adalah aku menelpon om narko (adik bungsu bapak) dan menelpon istriku, aku menunggu istriku di lapangan gasibu untuk kemudian janjian dengan om narko di jl. pasteur untuk kemudian pergi ke bogor bersama menggunakan mobilnya....
waktu kecil aku adalah anak yang sangat cengeng, begitu mudah menangis ketika dimarahi mamah atau salah satu kakakku menjailiku atau ketika aku berkelahi dengan teman sebayaku, sebetulnya aku masih cengeng... aku masih sering menitikkan air mata ketika menonton film-film atau membaca novel-novel ber-happy ending..tapi saat itu aku tidak menitikkan air mata... bukan berarti aku tidak sedih... entahlah kenapa air mataku tidak menetes... tapi saat itu hatiku kutau menangis keras sekali... satu hal yang masih kurasakan hingga sekarang adalah penyesalan... yah the biggest regret in my life... mungkinkah seandainya aku tidak lebih mementingkan hal lain dan pulang lebih awal hingga bapak bisa menjalani hemodialisis.. mungkin saat ini bapak masih ada.....???? penyesalan semakin membuncah ketika dalam perjalanan menuju bogor teh yuli dan a ramat menelpon menanyakan apakah aku rela tidak menghadiri pemakaman bapak, karena yah memang memakamkan adalah suatu hal yang harus disegerakan..... hati busukku berprasangka... apakah aku tidak layak menghadiri pemakaman bapak karena apa yang sudah terjadi?... karena aku satu-satunya anak bapak yang tidak ada disana untuk melihat bagaimana bapak terakhir kali menutupkan mata ketika malaikat maut mencabut nyawanya....???
bukan... bukan berarti aku tidak ikhlas.. bukan berarti aku tidak bisa merelakan kepergian bapak... aku sangat menyadari setiap manusia pasti akan mati... dan ketika saat itu datang tidak ada seorang manusiapun punya kuasa untuk menahan atau menangguhannya...akupun sangat memahami dan menyetujui bahwa memakamkan adalah suatu hal yang harus disegerakan... bahkan aku ingat hal pernah mendiskusikan hal itu bersama bapak...yaah.. bukan... aku sangat ikhlas dan siap melepas kepergian bapak... setelah beberapa tahun berjuang dengan sakitnya ini, bapak telah sukses mengantarkan kami anak-anaknya dalam kehidupan ini... yah.. dengan pekerjaannya sebagai guru sekolah dasar dan mengelola sebuah yayasan pendidikan bapak telah mengantarkan sembilan anaknya ke taraf kehidupan yang baik, kami semua mengecap pendidikan yang baik hingga ke perguruan tinggi, kami pun tidak kekurangan pendidikan agama dan kami semua saat itu sudah menikah...akupun sangat rela tidak dapat menghadiri peamakaman bapak... karena aku paham bahwa hal itu harus disegerakan, lagipula menurut kakak-kakakku saat itu sudah banyak sekali pelayat yang datang dan siap menghadiri pemakaman bapak, aku sama sekali tidak berhak membut jasad bapak menungguku... dan membuat orang membatalkan niatnya ikut menghadiri pemakaman karena harus nenunggu sampai esok hari.. dan aku tidak berhak menahan kesedihan keluargaku lebih lama dengan meyaksikan jasab bapak terbaring di tengah ruang tamu malam itu... dan aku tahu satu-satunya hal yang dapat kulakukan dan bermafaat untuk bapak adalah memanjatkan do'a untuk keselamatannya dialam sana... yah aku sangat ikhlas tidak dapat menghadiri pemakaman bapak...
penyesalan ini adalah penyesalan untuk diriku sendiri, penyesalan akan ketidakmampuanku memutuskan mana yang lebih baik ketika harus memilih untuk segera pulang, yah memang seharusnya saat itu aku memilih untuk segera pulang. bagaimanapun waktu tidak dapat di-rewind... aku hanya bisa menyimpan penyesalan ini entah sampai kapan dan menjadikannya sebuah pelajaran dengan berhenti menepiskan ingatanku akan hal ini...
malam ini aku mencoba mengenang bapak dari potongan-potongan memori yang tersimpan....

Wednesday, August 24, 2005

Pentium 133

Awal Bulan Juli yang baru lalu aku baru saja memberi seperangkat komputer beserta sebuah lemari yang dirancang khusus untuk digunakan sebagai tempat komputer... senang sekali rasanya hati ini.... setelah sekian lama aku ingin sekali memilki perangkat komputer yang memadai untuk keperluan pekerjaanku...
masih teringat jelas dalam benakku...

awal tahun 1998 sebuah PC dengan processor pentium 133 Mhz memory 8 MB Hardisk 600 MB dan Monitor 14" yang yang bahkan tidak bisa menggunakan resolusi 800 x 600, tapi komputer ini sangat berjasa buatku, dengan komputer inilah aku berhasil menyelesaikan pendidikan Diploma Manajemen Informatika yang mengantarku pada penghidupanku sekarang ini. 3 tahun.... aku ingat sekali bagaimana aku harus mengangkatnya dengan berjalan kaki dari tempat kost ku di linggawastu ke tempat kost kawanku di kebon bibit untuk menginstall ulang sistem operasinya yang saat itu masih menggunakan windows 95b. aku juga tidak akan pernah lupa bagaiman sebuah message "Out of Memory Resources" pada hari-hari dimana aku sedang membuat prototipe aplikasi untuk Tugas akhirku serta untuk beberapa teman yang juga waktu itu aku bantu mengerjakan prototipe aplikasinya.

terakhir ketika aku menyusun skripsi untuk gelar sarjanaku... dia sudah rusak berat dan saat itu aku belum ada dana untuk memperbaikinya... akhirnya waktu itu aku menggantikan dia dengan komputer yang aku pinjam dari kakakku. lalu waktu itu seorang temanku meminjamnya karena dia meiliki bbrp komponen yang rusak pada pc ku itu, seteelah itu aku tidak tau lagi bagaimana kabarnya dia sekarang...

mmmh... samapi saat ini masih dapat kubayangkan dengan jelas dia dalam benakku..., chasingnya yang putih.... penuh dengan stiker-stiker dua team sepakbola favoritku saat itu...
sekarang ini dia hanyalah salah satu kenangan masa laluku...

Tuesday, August 23, 2005

Aku Harus Menulis

Kata-kata ini tercetus demikian saja kemarin sore ketika aku dalam perjalanan pulang dari kantor untuk menjemput istriku. entah suka berapakali selama ini aku mencoba memulai kebiasaan menulis. bukan karena trend blogging yang saat ini sedang sangat mewabah, bukan juga karena aku merasa aku bisa melakukan apa yang orang lain bisa lakukan, walaupun faktanya aku selalu mulai menulis setelah membaca tulisan2 orang lain. seperti saat ini aku merasa tergugah setelah membaca blog mas bayu gawtama di http://gawtama.blogspot.com, tapi aku yakin bukan kedua hal itu semata yang menyebabkan aku mengambil keputusan untuk mencoba menulis lagi. ada hal lain yang tidak dapat aku ungkapkan karena aku sendiripun belum yakin akan hal itu....

Dulu sekali ketika aku duduk di bangku SMA sering aku mencoba untuk menulis apakah itu sebuah cerpen ataupu novel, tapi entah kenapa tidak pernah ada satupun usahaku yang membuahkan hasil.... padahal sebelum mulai menulis aku sudah membayangkan apa yang akan aku tulis, tapi begitu tanganku memegang alat tulis dan mulai mencoba menuangkan apa yang barusan sudah aku bayangkan selalu saja aku berhenti ditengah jalan...
biasanya hal itu disebabkan karena ketika aku mulai menulis aku mulai merasa bahwa ternyata isinya tidak sebagus yang aku bayangkan...1-2 kalimat aku tulis.. kemudian aku coret.... demikian seterusnya hingga kertas yang kusiapkan hanya berisi tulisan-tulisan yang di coret panjang...

pagi ini kemudian aku sedikit mereneung kenapa bisa sampai begitu.., sementara ini kufikir itu disebabkan karena aku terlalu ingin tulisanku menjadi sempurna... ingin sebaik tulisan-tulisan yang pernah aku baca...
yaah memang seperti aku jelaskan tadi diatas kadang aku berkeinginan menulis karena aku merasa aku bisa melakukan apa yang orang lain lakukan... misalkan ketika membaca tulisan-tulisan faiz si bocah kecil yang menuliskan surat secara polos kepada presiden megawati, atau aku ingin tulisanku seperti tulisan-tulisan danielle steele dan sidney sheldon yang begitu dapat membuat pembacanya terhanyut ikut serta dalam ceritanya, atau sempat juga aku ingin membuat karya fantastic seperti ERAGON yang di tulis oleh Cristopher Pollini, dan terakhir semalam aku masih membayangkan tulisan dapat begitu bermakna dan menyentuh kalbu seperti tulisan-tulisan bayu gawtama.

yaah begitulah.. pagi ini aku sedikit terenyak menyadari hal itu... padahal bukan itu yang menjadi alasanku untuk menulis, aku hanya ingin jemariku bergerak seiring dengan fikiranku, menekan tombol huruf-huruf pada keyboard untuk menyusuk kata-kata menjadi kalimat-kalimat yang saat itu s=memang sedang terlintas dibenakku, tak peduli apakah bahasany terlalu kasar atau tidak memenuhi aturan-aturan bahasa tertentu. yaaah aku hanya ingin tulisanku ini menunjukkan apa adanya diriku, dan biarkanlah dia memperhalus diri seiring dengan jalannya waktu.

Tuesday, February 01, 2005

Brownies -The Novel (a Review)

biasanya aku paling males baca novel yang udah di film-in
tapi berhubung lg suntuk and keabisan bacaan, ditambah sedikit penasaran karena ponakan ku cerita begitu semangat, akhirnya aku baca jg novel ini.

**review mode on
pertama aku baca judulnya aku ngebayangin kilasan-kilasan dari movie promonya...
seorang perempuan cantik yang hobi bikin brownies and aku liat pada satu adegan dia bikin brownies banyak banget yang aku duga waktu itu dia lagi punya masalah.

chapter pertama novel ini nyeritain mel tokoh utama didalem novel ini, sedang berada dalam pesawat dari singapore menuju jakarta, :D.. aku langsung kepikir... (mmmhhh another borjuis story...) tapi ternyata nggak juga, mel ini berasal dr keluarga singgle parent dimana ibunya ngebesarin dia sendiri semenjak dia sms(:D kalo gag salah), walaupun memang present lifenya dia sekarang aku golongin rich people tapi apa yang dia dapet cukup logis berdasarkan perjuangan hidupnya.

yang menarik dari novel ini sejak awal aku baca adalah sudut pandang yang digunakan penulis. disini penulis berperan sebagai ingredient (bahan) pembuatan brownies, tapi dia bukan terigu gula atau coklat. dia adalah sebuah bahan yang tidak bisa dibeli, dia hadir dalam sebuah brownies hanya kalau dia mau, dan dia selalu bersama para pecinta atau pembuat brownies, untuk menjadi saksi bisu dalam setiap centi kehidupan yang mereka jalani, dan pada saat-saat yang hanya dia sendiri yang menentukan dia akan hadir dalam brownies yang mereka buat. ini pertama kalinya aku baca novel yang sudut pandangnya bukan dari sisi manusia. BRAVO buat Fira basuki... (aku jadi penasaran nyari novel-novelnya yang laen...:D)

alur cerita novel ini nggak ngebosenin, disetiap chapternya bikin aku penasaran untuk nerusin baca sampe tamat, walaupun sebenernya temanya nggak terlalu istimewa, ceritanya mel udah punya tunangan yang ternyata playboy, puncaknya pada saat mel baru pulang dari singapore maksudnya mau ngasih kejutan karena hari itu sang tunangan ultah, ternyata malah dia yang dapet kejutan begitu sampe di apartemen tunangannya sang tunangan lagi bercumbu ama cewek laen.

kejadian itu bikin mel ngalamin depresi cukup berat, salah satu pelampiasan mel yah bikin brownies itu, tapi sang INGREDIENT nggak ikut masuk kedalem adonan browniesnya mel, karena dia cuman mau hadir kalo mel bikin brownies itu dengan rasa cinta. singkat cerita melalui sahabatnya mel dipertemukan dengan seorang pria sesama pecinta brownies namanya joe, si INGREDIENT selalu hadir dalam adonan brownies buatan joe, ini salah satu hal yang bikin mel penasaran buat deket sama joe, dan seiring pendekatan itu ada chemistry yang terjalin diantara mereka.

klimaks dari novel ini, mel yang selama dekat sama joe masih tetep terobsesi sama sang mantan yang kebetulan masih berusaha mendekati mel lagi sehingga mel ngerasa gundah, akhirnya bisa lepas dari kegundahannya, dan menetapkan pilihannya untuk bersama joe, pada saaat itulah si INGREDIENT hadir sepenuhnya kedalam adonan brownies yang dibuat sama mel, moment kilmaksnya joe yang tadinya nggak pernah mau makan brownies semenjak ibunya meninggal akhirnya mau makan bronies buatan mel.

well nice sotry...
and incredible novel
i Love to read it...

**review mode off

Wednesday, January 12, 2005

Cerita-cerita Pengantin (A Review)

Assalaamu'alaikuum....

buku ini aku beli buat kado ulang tahun calon istriku november tahun lalu..:)
buku ini adalah kumpulan cerpen yang disusun oleh KH Mustofa Bisri (Gus Mus) untuk dijadikan cinderamata (Ucapan Terimakasih) pada pernikahan salah seorang putrinya. didalemnya ada 20 cerpen karangan penulis-penulis yang cuman beberapa aja yang aku pernah denger namnaya, antara lain Gus Mus sendiri, Ahmad Tohari, Ayu Utami, Budi Darma, dan Putu Wijaya, yang lainnya aku yakin penulis2 hebat juga, cuman akunya aja yang emang wawasannya masih dangkal, sampe nggak pernah denger nama mereka...:D

btw buku ini aku baca selama 4 hari, sebelom aku baca cintapuccino.
tadi pagi waktu ngelamunin gmn aku mau bikin review buat buku ini aku bingung jg gmn caranya, masalahnya isinya ada 20 cerpen, so gag mungkin aku pisah2 bikin review setiap cerpennya, akhirnya aku fikir biar mengalir aja deh... biasanya ide2nya baru pada keluar pas aku mulai mencet2 tuts keyboard...:)

**Review Mode on
waktu pertama liat buku ini, aku tertarik dari judulnya, soalnya pas banget eventnya menjelang pernikahan aku, trus aku liat Takdimnya ditulis sama Gus Mus, waaah lebih tertarik lagi deh aku, di tambah aku liat nama ayu utami sama putu wijaya di barsian penulisnya.... (waah buku bagus nih.. pikir aku waktu itu) sama satu lagi yang menarik adalah keunikan buku ini yang sengaja disusun untuk dijadikan suvenir pernikahan.....

setelah membaca takdim (pengantar) dari gus mus yang nyeritain maksud penyusunan dan gmn proses penysunannya, kemudian aku mulai serius saat membaca pengantar editor yang ditulis oleh Triyanto Triwikromo, yg dikasih judul "blow kiss untuk kekasih" kalimat pertama yang tertulis disitu "Jangan pernah menganggap perkawinan sebagai porselin atau keramik yang tak pernah retak. Dalam bahasa penyair Gunawan Mohammad, biasa jadi keindahan yang selalu disangka agung itu hanyalan ilusi, sesuatu yang kelak reatak dan kita membikinnya abadi" nice words isn't it? (belakangan dari baca bagian biodata penulis dan hasil googling aku baru tau kalo triyanto triwikromo adalah salah satu sastrawan jajaran atas di negri kita ini :">).

sedikit flashback, sebelum aku baca buku ini calon istriku udah terlebih dl membacanya, :D.. menurut dia buku ini sastra banget and susah di mengerti, nggak semua sih.. tapi menurut dia sebagian besar cerpen2 yang ada didalamnya termasuk kategori bacaaan kelas berat...:).

judul2 cerpen yang ada di buku ini antara lain : rizal dan mbah hambali (Gus Mus), Genta Perkawinan (Abidah el-khalieqy), Khuldi (Abdul Wahid), Harta Gantungan (Ahmad Tohari), Cincin Kawin (Ayu Utami), Pengantin (Budi Darma), Air mata Raona (Budi Maryono), Lembah Kopi (Bre Renada), Tangga Cinta (Danarto), Seraut Wajah Lama (Eko Tunas), Pernikahan Malikha (Evi Idawati), Kekasih Surgaku (Herlinatiens), Hadiah Istimewa (Isbedy Stiawan), Ekstase (Kuswaidi Syafi'i), Memecah Udara (Kurnia Effendi), Ular-ular Pengantin (Prie GS), Zina (Putu Wijaya), Lubuk Pun Memulangkan Perempuan Karam (Raudal Tanjung Banua), Mencemburui Sepasang Tangan (S. Prasetyo) dan Ragaula (Triyanto Triwikromo). :D.. banyak yaaah...

isi dari cerpen-cerpen ini nggak semuanya secara implisit bertema tentang pengantin atau perkawinan, malahan ada beberapa yang memang bikin aku mesti berkerut dahi buat memahamin kemana arah ceritanya..:">, tapi sejauh yang bisa aku pahami setiap cerpen yang ada di dalam buku ini punya kandungan makna yang dalam yang membuat aku mengalami pergulatan hati, ada yang membuat aku tersenyum menertawakan diri sendiri, ada yang membuat aku terhenyak, bahkan ada diantaranya yang membuat aku merasa marah dan bahkan hampir menangis...:).
misalkan saja dalam cerpen yang berjudul rizal dan hambali yang membuat aku tersenyum bahkan hampir tertawa sendiri membayangkan apa yang mungkin telah terjadi antara rizal dan mbah hambali sehingga rizal mau saja dijodohkan dengan putri mbah hambali, sementara sejauh pengetahuanku dan bahkan teman2nya, rizal sama sekali belum pernah tau seperti apa putri mbah hambali itu. kemudian aku hampir dibuat mencucurkan air mata ketika membaca Harta Gantungan, aku begitu mengagumi kang nurya disisi kepasrahan nya kepada kuasa illahi. aku teringat betapa aku merasa sangat marah dan dongkol saat membaca Air Mata Raona dan Lubukpun Memulangkan Perempuan karam yang menceritakan betapa kefanatikan manusia terhadap budaya yang membuat aku speechless untuk mendeskripsikan betapa aku tidak menyetujuinya. mataku menjadi sembab saat aku membaca Mencemburui Sepasang Tangan membayangkan seorang kakak bisa begitu tega memotong tangan adiknya karena dia lebih mencitai istrinya yang JALANG. kemudian cerpen cincin kawin-nya ayu utami membuat hati dan logikaku berselisih faham tentang bagaimana nantinya aku menjalani kehidupanku setelah menikah nanti begitupula cerpen zina dengan tambahan tawa renyah membayangkan apabila benar2 terjadi ada orang yang bercinta di depan istana negara...:D.
salah satu cerita yang paling berkesan buat akui adalah lembah kopi, cerpen ini membuata aku berkelana jauh kedalam duni khayal dimana aku berinteraksi dengan berbagai jenis manusia yang terwujud dari asap dan aroma kopi-kopi hangat...., cerpen ini jg sedikit mengingatkan aku tentang keinginanku membaca novel cintapuccino.

cerpen yang lain walaupun tidak dapat aku review secara khusus, tetap sangat berarti, dan telah membukakan pintu bagiku untuk terus mencari dan mencari dunia melalui deretan huruf dan kata-kata.

secara keseluruhan aku pengen ngasih point 3,7 untuk buku ini.... untuk para pecinta cerpen rasanya gag salah kalo buku ini masuk kedalam kategori harus dibaca :)

**review mode off

oke deh segitu aja udah kepanjangan...:)

wassalaam

Tuesday, January 11, 2005

Cintapuccino (a Review)

assalaamu'alaikuum. wr wb

Cintapuccino... chicklit pertama buatan asli indonesia...
pertama kali aku baca review tentang penulisnya di surat kabar Koran Tempo (lupa tanggal terbitnya) :D...
sebelumnya aku belom bernah denger istilah chicklit, menurut review itu chicklit ini udah banyak beredar di indonesia, kebanykan produk-produk luar. chicklit merupakan singkatan dari chick literature (literatur untuk wanita)....
dari kata-kata itu yang terbayang sama aku saaat itu adalah forbidden for any guy..:D, tapi sebenernya nggak gitu jg.
setelah baca review di tempo itu aku nyoba nyari sang buku di gramedia dekat terminal dimana aku biasa mampir untuk cari2 buku bacaan sepulang kerja (kalo aku sampe bogor masih dibawah jam 8). waktu itu aku nggak nemuin buku itu, akhirnya aku lupa sama ketertarikan aku untuk membelinya.
sampai akhirnya hari minggu lalu aku menjemput keponakan2ku untuk berkumpul dirumah, ternyata salah satu keponakanku yang masih kelas 1 smp memiliki buku tersebut. kontan saja aku langsung meminjam buku tersebut.

**review mode on
waktu pertama membaca judulnovel ini yang terbayang oleh aku adalah tentang kisah cinta yang diumpamakan seperti capuccino.

saat aku mau meminjam buku ini aku udah dapet sedikit bocoran dari sudut pandang keponakanku itu, singkatnya dia bilang isinya "aneh" :), masa si tokoh punya seorang cowok khayalan yang pada akhirnya dia temuin nyata dan identik, mulai dari nama sampai sifat and sikapnya. trus dia bilang si tokoh ini saking sukanya berusaha buat deket ama cowok ini sampe ikut2an extrakurikuler yang sama, masuk kuliah di kampus and jurusan yang sama walaupun sebenernya dia nggak berminat, sampe akhirnya kerja di perusahaan yang sama yang malah bikin dia sama sekali gag bisa ketemu sama cowok itu karena lokasi kerjanya jauhan banget, satu di amrik satu lagi di indonesia.
komentar selanjutnya dari keponakan aku adalah dia belom beres dan tidak berniat menyelesaikan membaca buku ini karena dia bilang udah ketebak akhirnya.

mendengar komentar bocoran dari keponakan aku itu nggak bikin penasaran aku untuk membacanya jadi surut. sorenya aku mulai membaca buku itu dan selesai aku baca semalam sepulang aku bekerja.

ok terlepas dari bocoran keponakanku, pada awal aku membaca buku ini aku mendapatkan kesan klise and sinetron banget, dan ternyata emang sang tokoh dalam buku ini memang bisa aku julukin miss cliche, seorang cewek (waktu itu msh abg) dari keluarga the more yang bandung banget (kebetulan aku lumayan lama di bandung).
kenapa aku bilang sinetron banget? yaah sejauh yang aku liat sinetron-sinetron beberapa taun terakhir ini hampir selalu menokohkan orang-orang berada dengan setting lingkungan glamour yang serba wah. dan di buku ini jg hampir semua tokoh2 yang diceritain adalah orang-orang dari kalangan tersebut. mulai dari ami dan gank-nya yang selalu berstarlet merah, nimo (the obsession-nya ami) yang bermobil CJ dan reta, ceweknya nimo yang pake cherokee keluaran terbaru. what a world... intinya ada sisi lain kehidupan yang gag ikut terangkat.

kesan pertama ini juga masih tetep bikin aku nggak bergeming untuk tetep nerusin baca buku ini, soalnya terlepas dari kesan sinetron bangetnya itu aku tertarik sama jalan ceritanya, terutama bagian "khayalan yang menjadi nyata". semakin lama aku semakin terlarut sama jalan cerita nya, cara icha (pengarang) bertutur bener-bener bagus (bukan mau sok tau tapi berdasarkan buku2 yang pernah aku baca biasanya aku langsung tinggalin buku-buku yang cara penuturannya bikin aku kesel) ditambah lagi kosa kata2 yang ngegambarin keluasan wawasan penulisnya (two tumbs up for this), yaach walopun sepanjang baca buku ini tetep aku temuin kesan sinetronan yang bahkan semakin kental.

ada satu kosakata bahasa indonesia yang baru aku denger, "toyor" :D.. bahasa sundanyamah suntrungkeun yaaah

the best part dari buku ini adalah perang prinsip dan idealisme antara raka, ami dan nimo, pokonamah prok...prok..prok (tepuk tangan) deh buat bagian ini. mulai dari kedatangan nimo yang tiba-tiba ngelamar ami sampe akhirnya raka mutusin buat nunda pertunangan dia sama ami yang tinggal seminggu lagi. saking kebawanya ama alur ini aku sempet ikut bertanya-tanya sama diri sendiri (bentar lagi aku mau nikah) have i think like raka? :D, the answer is, i do, and i'll be married.

ending ceritanya ternyata gag smudah yang keponakan aku bilang untuk ditebak. diantara tiga kemungkinan yang terbayang sama aku, yaitu raka tetep nikahin ami, raka nggak nikahin ami then ami go on with her live tanpa raka or nimo dan ami nikah sama nimo. pilihan pertama adalah yang aku fikir paling mungkin terjadi. eeh ternyata happy endingnya adalah kemungkinan ketiga. dengan sedikit kontroversi tentang how easly amy dan keluarganya dan bahkan keluarga raka ngehadapain pembatalan rencana besar itu. honesly aku ngerasa hal itu nggak indonesia banget..:). tapi emang dari sudut hati aku yang paling dalam aku setuju dengan hal itu. aku suka sama raka yang cukup kuat mempertahankan idealismenya, two tumbs ups buat ami yang bisa ngehapdin semua itu dgn lapang dada and mau ngasih nimo second chance dan last but not least (penulis bbrp kali pake line ini :D) bravo buat nimo, kalo ada cowok kayak nimo gini aku fikir cuman 1:10.000, dan perkiraan aku 4 dari 5 cowok di indonesia pasti pengen jadi kayak nimo. (:D.. Hiperbola bgt yaah?)

tambah dikit tetang sinetron banget yang masih sedikit jadi ganjalan, meunurut aku hal ini agag bikin chicklit yang mestinya indonesia banget ini agag berkurang keindonesiaannya, terutama bagian dmn ami sampe jadi cewek yang kerja di rig. terlepas dari ini akibat dari saking terobsesinya ami untuk bisa deketan sama nimo.

over all, cintapuccino buku ini bagus banget, kalo boleh nilai pake sekala ipk 1-4 aku kasih point 3,4 nyaris cum laude. and buat cewek2 yang dalam masa quarter lifecrisis :D pinjem istilah lagi, banyak pelajaran yang bisa diambil.

**review mode off

oke deh sekian dl reviewnya

NB : buat penulis khususnya, aku minta maaf kalo ada kata-kata yang menyinggung, aku sama sekali gag maksud kayak gitu.

wassalaamu'alaikuum...

tambahan sehari setelah review dibuat...:D
pulang kerja aku imampir d tukang jual buku 10 rebuan di uki, trus nemuin kumpulan cerpennya leo tolstoy, idolanya raka...
judulnya kematian ivan ilych, didalemnya ada tiga cerpen, aku lupa judul yang 2, bukunya jg gag kebawa...
tapi aku jd punya gambaran tambahan ttg tokoh raka...:). baru baca sedikit dan belom aku terusin....
buku kayak gini tipe buku yang aku butuhin waktu khusus buat ngebacanya. honestly ini termasuk kagtegori bacaan berat...:D, nyaingin textbook2 programming language yang saking tebelnya suka aku jadiin bantal jaman masih kost di bandung dl...:D.

Thursday, December 09, 2004

Sholat Dhuha Bersama Mamah

Assalaamu'alaikum..

potongan memori berikut ini, barusaja melintas selepas sholat dzhuhur tadi..
masih dari masa dimana aku masih belum bersekolah, di usia 4-6 tahun..

waktu itu setiap hari senin sampai sabtu, pada pagi hari rumah hanya akan berisi aku dan mamah..
bapak pergi mengajar selepas sholat subuh seringkali tanpa sempat sarapan..
sementara kakak-kakakku pergi sekolah, kuliah atau bekerja selepasa sarapan bihun goreng dan gorengan lainnya dari mak iik yang biasa singgah di dapur rumah kami setiap pagi, atau nasi goreng buatan mamah atau kakak perempuanku yang sangat lezat...

setelah semua pergi, aku dan mamah pergi ke pancuran dengan membawa ember berisi piring gelas dan perabotan kotor untuk di cuci...
setelah selesai mencuci, mamah kemudian akan mengambil air wudhu...
aku juga tidak pernah ketinggalan untuk mengambil air wudhu...
yang aku tahu saat itu hanyalah sholat yang kami kerjakan bernama sholat dhuha dan hukumnya adalah sunat, tanpa aku tahu apa itu sunat..
sesampainya di rumah kami segera masuk ke kamar...
kemudian mamah menggelar dua buah sajadah satu untuk mamah an satu lainnya agak ke belakang untukku..
suasana pagi yang senyap kadang membuat aku mengantuk dan bukannya mengikuti gerakan-gerakan sholat mamah, melainkan membuat aku tertidur di atas sajadah...
jika tidak tertidur saat sholat biasanya aku tertidur di pangkuan mamah saat mamah membaca doa dan dzikir atau membaca al-qur'an..
jika tidak tertidur hingga mamah selesai membaca al-qur'an, maka aku akan menemani mamah menjalani pagi itu dengan pergi berbelanja ke warung hingga memasak makanan untuk makan siang nanti..

Wassalaam

Bangun Sebelum Adzan Subuh

assalaamu'alaikum wr wb
ini adalah ptongan memori dari masa kecil..

waktu aku baru berumur sekitar 4-5 tahun...
saat langit masih gelap... saat angin yang bertiup masih terasa sangat dingin..
aku masih tertidur bersama kakakku di ranjang yang kami tempati berempat bersama mamah dan bapak...
aku dengar sayup-sayup mamah membangunkan aku...
dengan masih terkantuk-kantuk terkadang dengan celana yang basah karena mengompol, aku mulai menggeliat...
lalu duduk... memandangi mamah yang tersenyum...
mengulurkan tangan mengajakku turun dari ranjang....
di dapur aku lihat bapak yang sedang memasukkan air panas yang baru saja dijerang kedalam 2 buah ember...
dan kakakku yang sedang berjongkok sambil terkantuk-kantuk...

ketika mamah datang setelah membangunkan ketujuh kakakku yang lain, kami bergegas pergi ke sebuah kamar mandi umum (sebuah kamar bangunan kamar mandi beratap seng dengan dinding batako berlapis semen kasar, didalamnya terdapat sebuah bak mandi pendek setinggi pahaku saat itu, airnya berasal dari sebuah mata air yang berada diluar kamar mandi, sementara pembuangan kamar mandi ini mengalih ke sebuah kolam ikan yang ada dibelakangnya)
melewati dapur-dapur rumah tetangga yang mulai terdengar aktivitas orang-orang didalamnya..
beberapa meter dari pancuran terlihat riak-riak air dari kolam ikan yang berderet dibelakangnnya...
sesampainya di pancuran yang kebetulan sedang kosong, bapak segera memasukkan ember-ember air panas kedalam pancuran dan menambahkan air dingin kedalamnya...
sementara mamah membantu aku dan kakakku menanggalkan pakaian...
aku, bapak dan kakakku mulai mandi, sementara mamah menunggu diluar...
selesai mandi aku dan kakakku yang menggigil kedinginan di gendong bapak untuk kembali k rumah, sementara mamah mulai mandi...

dalam perjalanan ke rumah adzan subuh mulai dilantunkan dari masjid beberapa meter di depan rumahku...
sampai dirumah kami bergegas mengenakan pakaian dan sarung kemudian pergi ke masjid...
di masjid tampak 3 kakak laki-lakiku yang lain sudah berada di masjid...
kemudian sholat subuh pun segera dimulai dengan bapakku sebagai imam...
saat itu sholat subuh berjamaah di masjid biasa diikuti oleh banyak orang hingga mencapai 4-5 baris untuk shaft laki-laki dan 1-2 baris untuk shaft perempuan..
selesai shalat subuh kami kembali ke rumah.. dan mulai bersiap-siap untuk melakukan kegiatan hari itu...

Wassalaam...