Reminder 4 Better Life

Wednesday, August 24, 2005

Pentium 133

Awal Bulan Juli yang baru lalu aku baru saja memberi seperangkat komputer beserta sebuah lemari yang dirancang khusus untuk digunakan sebagai tempat komputer... senang sekali rasanya hati ini.... setelah sekian lama aku ingin sekali memilki perangkat komputer yang memadai untuk keperluan pekerjaanku...
masih teringat jelas dalam benakku...

awal tahun 1998 sebuah PC dengan processor pentium 133 Mhz memory 8 MB Hardisk 600 MB dan Monitor 14" yang yang bahkan tidak bisa menggunakan resolusi 800 x 600, tapi komputer ini sangat berjasa buatku, dengan komputer inilah aku berhasil menyelesaikan pendidikan Diploma Manajemen Informatika yang mengantarku pada penghidupanku sekarang ini. 3 tahun.... aku ingat sekali bagaimana aku harus mengangkatnya dengan berjalan kaki dari tempat kost ku di linggawastu ke tempat kost kawanku di kebon bibit untuk menginstall ulang sistem operasinya yang saat itu masih menggunakan windows 95b. aku juga tidak akan pernah lupa bagaiman sebuah message "Out of Memory Resources" pada hari-hari dimana aku sedang membuat prototipe aplikasi untuk Tugas akhirku serta untuk beberapa teman yang juga waktu itu aku bantu mengerjakan prototipe aplikasinya.

terakhir ketika aku menyusun skripsi untuk gelar sarjanaku... dia sudah rusak berat dan saat itu aku belum ada dana untuk memperbaikinya... akhirnya waktu itu aku menggantikan dia dengan komputer yang aku pinjam dari kakakku. lalu waktu itu seorang temanku meminjamnya karena dia meiliki bbrp komponen yang rusak pada pc ku itu, seteelah itu aku tidak tau lagi bagaimana kabarnya dia sekarang...

mmmh... samapi saat ini masih dapat kubayangkan dengan jelas dia dalam benakku..., chasingnya yang putih.... penuh dengan stiker-stiker dua team sepakbola favoritku saat itu...
sekarang ini dia hanyalah salah satu kenangan masa laluku...

Tuesday, August 23, 2005

Aku Harus Menulis

Kata-kata ini tercetus demikian saja kemarin sore ketika aku dalam perjalanan pulang dari kantor untuk menjemput istriku. entah suka berapakali selama ini aku mencoba memulai kebiasaan menulis. bukan karena trend blogging yang saat ini sedang sangat mewabah, bukan juga karena aku merasa aku bisa melakukan apa yang orang lain bisa lakukan, walaupun faktanya aku selalu mulai menulis setelah membaca tulisan2 orang lain. seperti saat ini aku merasa tergugah setelah membaca blog mas bayu gawtama di http://gawtama.blogspot.com, tapi aku yakin bukan kedua hal itu semata yang menyebabkan aku mengambil keputusan untuk mencoba menulis lagi. ada hal lain yang tidak dapat aku ungkapkan karena aku sendiripun belum yakin akan hal itu....

Dulu sekali ketika aku duduk di bangku SMA sering aku mencoba untuk menulis apakah itu sebuah cerpen ataupu novel, tapi entah kenapa tidak pernah ada satupun usahaku yang membuahkan hasil.... padahal sebelum mulai menulis aku sudah membayangkan apa yang akan aku tulis, tapi begitu tanganku memegang alat tulis dan mulai mencoba menuangkan apa yang barusan sudah aku bayangkan selalu saja aku berhenti ditengah jalan...
biasanya hal itu disebabkan karena ketika aku mulai menulis aku mulai merasa bahwa ternyata isinya tidak sebagus yang aku bayangkan...1-2 kalimat aku tulis.. kemudian aku coret.... demikian seterusnya hingga kertas yang kusiapkan hanya berisi tulisan-tulisan yang di coret panjang...

pagi ini kemudian aku sedikit mereneung kenapa bisa sampai begitu.., sementara ini kufikir itu disebabkan karena aku terlalu ingin tulisanku menjadi sempurna... ingin sebaik tulisan-tulisan yang pernah aku baca...
yaah memang seperti aku jelaskan tadi diatas kadang aku berkeinginan menulis karena aku merasa aku bisa melakukan apa yang orang lain lakukan... misalkan ketika membaca tulisan-tulisan faiz si bocah kecil yang menuliskan surat secara polos kepada presiden megawati, atau aku ingin tulisanku seperti tulisan-tulisan danielle steele dan sidney sheldon yang begitu dapat membuat pembacanya terhanyut ikut serta dalam ceritanya, atau sempat juga aku ingin membuat karya fantastic seperti ERAGON yang di tulis oleh Cristopher Pollini, dan terakhir semalam aku masih membayangkan tulisan dapat begitu bermakna dan menyentuh kalbu seperti tulisan-tulisan bayu gawtama.

yaah begitulah.. pagi ini aku sedikit terenyak menyadari hal itu... padahal bukan itu yang menjadi alasanku untuk menulis, aku hanya ingin jemariku bergerak seiring dengan fikiranku, menekan tombol huruf-huruf pada keyboard untuk menyusuk kata-kata menjadi kalimat-kalimat yang saat itu s=memang sedang terlintas dibenakku, tak peduli apakah bahasany terlalu kasar atau tidak memenuhi aturan-aturan bahasa tertentu. yaaah aku hanya ingin tulisanku ini menunjukkan apa adanya diriku, dan biarkanlah dia memperhalus diri seiring dengan jalannya waktu.